Kala itu masih erat ku rengkuh
Bayang – baying kharismamu…
Kau bawakan nada – nada biru nan sejuk
Sumbangkan helai – helai kasih
Terangkum... Terpadu...
Menyapu bersih kerikil – kerikil beku
Yang berterbaran di relung kalbu
Lagumu masih tetap merdu
Dalam hariku dan juga harimu
Lantunkan seribu sonata shyahdu
Dalam sembilan purnama berlalu
Masih lekat ku genggam nuansamu
Suaramu berangsur pilu
Tak kala tiada tampak bayangku
Di balik bias sinar keyakinanmu
Daku terpaku... tergagu...
Manakala ku sadar sorot matamu
Daku terbelalak... terhenyak...
Ketika mentarimu lepas
Berbalik arah... berbalik langkah...
Sementara ku yakin...
Bahwa ia cuma satu
Dan itu keabadian teguh dalam sukmaku
Kala ku tiada mampu
Mengais jejak langkahmu
Ketika daku tiada sanggup
Merenggang pintu hati kian terkatup
Lagumu pun kian sayup
Bersama cinta kasih yang kian redup
Dikau berlalu...
Di iringi irama nyanyianmu
Yang kian sayup
Tidak ada komentar:
Posting Komentar